Selasa, 26 Mei 2009

Makalah Evaluasi Pendidikan

EVALUASI PENDIDIKAN

Prinsip & Operasionalnya

( Prof. H. M. Sukardi, MS., Ph.D. )


Evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dapat dicapai, dan merupakan proses memahami, memberi arti, mendapatkan, dan mengomunikasikan suatu informasi bagi keperluan pengambilan keputusan. Yang pula dapat diartikan sebagai proses penilaian pertumbuhan siswa dalam proses belajar mengajar.

Kegiatan evaluasi dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa karakteristik penting, diantaranya :

1. Memiliki implikasi tidak langsung terhadap siswa yang dievaluasi.

2. Lebih bersifat tidak lengkap.

3. Mempunyai sifat kebermaknaan relatif.

Disamping karakteristik, evaluasi juga mempunyai fungsi, yaitu sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan yang telah diberikan; Untuk mengetahui aspek kelemahan peserta didik dalam proses belajar; Mengetahui tingkat ketercapaian siswa.

Dalam bidang pendidikan, evaluasi memiliki prinsip-prinsip diantaranya, evaluasi harus masih dalam kisi-kisi kerja tujuan yang telah ditentukan, dilaksanakan secara komprehensif, kooperatif antara guru dan peserta didik, kontinu, dan evaluasi harus peduli dan mempertmbangkan nilai-nilai yang berlaku.

Evaluasi pendidikan pada prinsipnya dapat dikelompokkan ke dalam tiga cakupan penting, yaitu evaluasi pembelajaran, evaluasi program, dan evaluasi sistem. Dan secara garis besar evaluasi pembelajaran dibedakan menjadi tiga macam luasan, yaitu pencapaian akademik, kecakapan (aptitude), dan penyesuaian personal sosial.

Sebelum diterapkan kepada siswa suatu evaluasi harus memenuhi syarat yaitu, valid, andal, objektif, seimbang, membedakan, norma, fair, dan praktis. Proses evaluasi diadakan untuk menilai ketercapaian tujuan, mengukur aspek belajar, mengetahui apa yang siswa telah ketahui, memotivasi belajar siswa, menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling, dan menjadi dasar acuan perubahan kurikulum. Proses evaluasi dapat dilakukan dengan metode tes dan nontes. Dimana metode tes direalisasikan dengan tes tertulis atau tes lisan, dan metode nontes yaitu dengan mengevaluasi penampilan dan aspek-aspek belajar efektif dari siswa.

A. PERANAN EVALUASI PENDIDIKAN

Ada tiga faktor yang perlu dipahami dalam proses pembelajaran yang memiliki prosisi strategis guna membawa siswa dapat melakukan perubahan perilaku, yaitu metode evaluasi, cara belajar, dan tujuan pembelajaran. Perubahan perilaku yang telah direncanakan dapat diungkapkan melalui proses evaluasi yang dibedakan menjadi proses testing, dan proses nontesting.

Proses evaluasi pun harus terintegrasi pada batasannya, batasan tersebut adalah evaluasi, pengukuran, dan tes. Ketiga batasan ini mempunya hubungan yang sangat erat dan saling mendukung, dimana evaluasi merupakan proses dimana seorang guru menggunakan informasi yang diturunkan dari beberapa sumber informasi agar dapat mencapai tingkat keputusan dengan benar, yang informasinya diperoleh dari hasil pengukuran dan hasil pengukuran diperoleh dari tes.

Dilihat dari aspek bagaimana hasil suatu tes dan prosedur evaluasi pengukuran diinterpretasikan, dapt dibedakan menjadi acuan normatif (norm-referenced), acuan patokan (criterion f\referenced), acuan tujuan (objective-referenced measurement).

B. PERSYARATAN VALIDASI INSTRUMEN EVALUASI

Instrumen atau tes sebagai alat pengumpulan data penelitian perlu memenuhi tiga diantara persyaratan penting, yaitu valid, reliabel, dan bermanfaat. Intrumen penelitian dikatakan valid apabila hasil interpretasi instrumen dapat mengukur apa yang hendak diukur, reliabel jika mempunyai hasil yang konsisten

Karakteristik pertama dan memiliki peranan sangat penting dalam instrumen evaluasi, yaitu karakteristik valid. Valid, menurut Gronlund (1985) dapat diartikan sebagai ketepatan interpretasi yang dihasilkan dari skor tes atau instrumen evaluasi. Dalam evaluasi pendidikan, validitas suatu tes dapat dibedakan menjadi (a) validitas isi yaitu derajat di mana sebuih tes evaluasi mengukur cakupan substansi yang ingin diukur; (b) validitas konstruk adalah derajat yang menunjukkan suatu tes mengukur sebuah konstruk sementara; (c) validitas konkuren adalah derajat di mana skor dalam suatu tes dihubungkan dengan skor lain yang telah dibuat; (d) validitas prediksi adalah derajat yang menunjukkan suatu tes dapat memprediksi tentang bagaimana baik seseorang akan melakukan suatu prospek tugas yang direncanakan.

Validitas suatu evaluasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam tes, dari administrasi dan skor, dan dari jawaban siswa.


DOWNLOAD FILE >>>>>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar